Network
SEMARANGKU - Buya Yahya membeberkan dosa seorang suami yang tolak ajakan istri untuk berhubungan intin.
Buya Yahya memberikan penjelaskan mengenai kewajiban seorang suami yang harus memberikan nafkah batin kepada sang istri.
Buya Yahya menjawab pertanyaan para jamaah mengenai hukum suami tolak ajakan sang istri untuk berhubungan badan.
Baca Juga: Golongan Orang Dikejar Rezeki dari Arah Tidak Disangka-Sangka dalam Islam
Dia menuturkan bahwa persoalan hubungan intim suami istri dalam berumah tangga harus diperhatikan lebih baik.
Menurutnya, jika tidak diperhatikan maka ada muncul celah celah dari dua pasangan tersebut yang mengarah pada perselingkuhan.
"Karena urusan rumah tangga ini termasuk hal yang penting, naudzubillah kalau nggak kebuka pintu setan nanti," katanya sebagaimana dikutip dari Al-Bahjah TV, Kamis 5 Agustus 2021.
Dia menambahkan, jika tidak diperhatikan lebih serius maka akan memicu keteledoran yang mengarah pada perzinaan.
"Naudzubillah, alangkah banyaknya kehinaan-kehinaan terjadi perzinahan dan sebagainya karena keteledoran-keteledoran semacam ini," tambahnya.
Baca Juga: Kode Allah Lewat Kucing yang Tidak Disadari oleh Manusia, Salah Satunya Penambah Rezeki
Selain itu, Buya Yahya menjelaskan seorang istri yang menolak berhubungan badan dengan suaminya karena tidak ada udzur seperti haid, sakit, atau semacamnya maka sang istri termasuk golongan yang dibenci oleh malaikat.
"Maka wanita itu akan dikutuk oleh malaikat, karena apa, menunjukkan kalau wanita ini adalah nggak peduli. Sementara nggak ada udzur, kalau ada udzur nggak punya dosa," terangnya.
Sebaliknya, lanjutnya, seorang istri yang melayani suami dengan baik maka akan mendapatkan pahala lebih besar dari Allah SWT.
Baca Juga: 7 Hal Sepela Cara Mendapatkan Rezeki Melimpah Menurut Islam, Nomor 3 Sering Dilakukan
Pertanyaannya, bagaimana jika seorang suami menolak ajak istri untuk bersenggama apakah berdosa?
Buya Yahya mengungkapkan ditinjau dalam konsep hukum pengadilan tidak menjadi landasar suami menolak ajakan istri sebagai persepektif tidak memberikan nafkah batin.
Namun, sang suami tetap berdoa dan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak di pengadilan Allah.
"Tapi kalau sebaliknya, jika istri yang menginginkan kemudian kok suami tidak memberi tanpa ada udzur. Nggak ada qadha'an tapi 'dhayanatan' di akhirat, dia dosa tapi nggak bisa menuntut di mahkamah dalam hal ini," ungkapnya.
"Maka ya nggak semestinya semacam itu, haram seorang suami menelantarkan istrinya. Nggak ada udzur dia, udzur itu sakit, atau mungkin lagi kesibukan ke mana. Ada di rumah, nggak ada udzur tapi nggak mau melayani adalah dosa seorang suami semacam itu," imbuhnya.***
