Kemudian, para ulama salafus sholih memberikan penafsiran seperti apa penyakit Ain menurut pandangan Islam sebagaimana diungkapkan Rasulullah.
والعين نظر باستحسان مشوب بحسد من خبيث الطبع يحصل للمنظور منه ضرر
“’Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya” (Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, Fath al-Bari, juz 10, h. 200).
وهي النظر إلى شئ على غلة واستحسانه والحسد عليه من غير ذكر الله
“’Ain adalah pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau rasa dengki tanpa disertai berdzikir kepada Allah” (Al-Munawi, Faid al-Qadir, juz 15, h. 474).
Sebagaimana dilansir dari NU Online, Selasa 1 Juni 2021, seseorag yang terkenak penyakit Ain yakni jika dipandang langsung sakit, celaka bahkan mengalami kematian.
Oleh karenanya, Rasulullah selalu mewanti-wanti umatnya untuk menghindari penyakit Ain ini agar tidak melewati ketentuan takdir Allah.
Rasulullah memberikan doa terhindar penyakit Ain yang dapat dibaca oleh umat Islam sebagai berikut:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ