Apa Itu Hari Tasyrik? Benarkah Haram Puasa di Hari Tersebut? Simak Penjelasan Hari Tasyrik Beserta Larangannya

30 Juni 2023, 09:05 WIB
Apa Itu Hari Tasyrik? Benarkah Haram Puasa di Hari Tersebut? Simak Penjelasan Hari Tasyrik Beserta Larangannya /pexels/

SEMARANGKU - Penjelasan tentang Hari Tasyrik, apa itu Hari Tasyrik? Benarkah dilarang untuk melakukan puasa di Hari Tasyrik? Kapan saja waktunya? Simak penjelasan fiqihnya berikut ini menurut pandangan banyak ulama. 

Baca dan simak dengan baik agar pesan dapat tersampaikan dengan jelas dan tidak terjadi salah persepsi mengenai Hari Tasyrik. 

Alhamdulillah kita telah memasuki Hari Raya Idul Adha atau di Indonesia dikenal dengan lebaran Haji.

Baca Juga: Cara Menjawab Ucapan Taqabbalallahu Minna wa Minkum Idul Adha, Begini Ulasan Lengkapnya!

Hari Raya Idul Adha punya segudang amalan yang bisa dilakukan untuk menambah pahala dan ketakwaan di sisi Allah SWT. 

Di samping itu, kita juga perlu tahu larangan-larangan apa saja yang tidak boleh dilakukan selama rangkaian Hari Raya Idul Adha ini, salah satunya mengenai Hari Tasyrik. 

Sudah tahukah mengenai Hari Tasyrik? Jika belum simak penjelasan di bawah ini agar kita tahu arti, amalan, serta larangan yang ada pada Hari Tasyrik ini. 

Pengertian Hari Tasyrik

Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah Hari Raya Idhul Adha yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. 

Dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging qurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari).

Jumhur ulama menyatakan disunnahkan takbiran setelah sholat fardhu di hari-hari tasyrik. Selain karena itu bagian dari amal shalih, juga secara praktik ada beberapa shahabat yang sudah melakukannya.

Dalam madzhab Syafi'i, takbir mutlak atau juga disebut takbir mursal, baru dimulai sejak terbenamnya matahari 9 Arafah. Atau tepat di maghrib malam hari raya. Walaupun ada juga sebagian syafi'iyyah yang mengatakan bahwa permulaan takbir mutlak adalah sejak fajar shidiq hari arafah.

Sedangkan waktu akhir dari takbir mutlak ini adalah sebelum maghrib tanggal 13 Dzulhijjah. Sedangkan untuk takbir muqayyad, maka dimulai sejak habis maghrib malam hari raya hingga habis ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Dan takbir muqayyad umat dibaca terlebih dahulu sebelum berdzikir rutin setelah sholat fardhu.

Amalan di Hari Tasyrik

Terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh para umat muslim saat Hari Tasyrik, diantaranya:

1. Menyembelih Hewan Kurban

Keutamaan amalan sunnah untuk berkurban terutama bagi umat Islam yang mampu. Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang disekitarnya berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan. Terdapat beberapa ketentuan memilih hewan kurban, seperti berkualitas baik, berisi, tidak sakit, tidak cacat, cukup umur, dan sebagainya

2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum

Setiap umat muslim diwajibkan menikmati makan dan minum memasuki hari tasyrik. Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman,”

Karena hari tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa. Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”

3. Hari Utama Berdzikir dan Bertakbir

Dalil keutamaan untuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-quran dan Hadits nabi Muhammad SAW. 

Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

"Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang." (QS. Al baqarah: 203)

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.

Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah sholat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar).

Zikir merupakan amalan ringan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Zikir sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT. Saat Hari Tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban. Dalam hadis Rasulullah SAW pernah terjadi:

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa'i)

4. Membaca Do'a terutama do'a Sapu Jagad

Amalan Hari tasyrik berikutnya adalah berdoa. Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi Muhammad SAW saat melakukan wukuf dan hari tasyrik yakni:

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Al-Baqarah: 201)

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memohonkan doa sapu jagad tersebut; 

Imam Syafi'i mengatakan dari Abdullah ibnu Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.

Oleh karena itu, perbanyaklah doa tersebut di hari tasyrik karena setiap doa dan permohonan ampun akan dikabulkan Allah. Terutama doa untuk memohon keselamatan dunia dan akhirat.

"Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina adzaban naar."

Artinya: “Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan jagalah kami dari siksa api neraka.”

Baca Juga: Amalan Sunnah yang Dianjurkan Saat Idul Adha, Jangan Sampai Kalian Melewatkan Agar Harimu Menjadi Berkah

Benarkah Hari Tasyrik kita dilarang berpuasa? 

Jawabannya adalah iya, karena Allah SWT menetapkan Hari Tasyrik adalah hari makan dan minum, jadi larangan tersebut datangnya dari Allah SWT. 

Hari Tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa. Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”

Itu dia penjelasan mengenai Hari Tasyrik, amalan terbaik di Hari Tasyrik, serta larangan puasa di Hari Tasyrik, yang belum berkurban di Hari Raya Idul Adha kemarin, bisa berkurban di Hari Tasyrik ini yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Semoga bermanfaat.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler