SEMARANGKU – Banyak yang bertanya-tanya Ketika Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Jumat. Apakah kita masih perlu sholat Jumat?
Untuk mengetahui apakah kita masih perlu sholat Jumat jika Idul Fitri jatuh pada hari Jumat, mari simak penjelasan berikut bersama-sama.
Sholat Jumat merupakan ibadah yang sifatnya wajib bagi untuk kaum muslim, sedangkan sholat Idul Fitri hukumnya adalah sunnah.
Sholat jumat tetap harus dilaksanakan meskipun bertepatan dengan hari raya, karena Sholat Jumat merupakan salah satu ibadah yang wajib dalam Islam.
Baca Juga: Bacaan Doa Niat Zakat Fitrah Lengkap Dengan Arti dan Latinnya, Baca Hanya di Sini!
Namun dalam beberapa kasus seperti bencana alam atau pandemi yang menyebabkan kesulitan sosial, maka pelaksanaan sholat Jumat dapat ditunda atau dihentikan sementara waktu.
Namun jika dalam situasi normal atau tidak ada halangan, maka sholat Jumat tetap harus dilaksanakan sekalipun bertepatan dengan hari raya.
Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah berpendapat bahwa jika hari raya jatuh pada hari Jumat, maka umat muslim tetap harus melaksanakan sholat Jumat.
Baca Juga: Berikut Doa yang Wajib Anda Baca Saat Bepergian, Ikhtiar Selamat dan Lancar Saat Mudik Lebaran
Hal tersebut berdasarkan hadis tentang anjuran melaksanakan sholat Jumat di hari raya.
Diriwayatkan dari Nu'man bin Basyir ra berkata bahwa, Nabi Muhammad SAW selalu membaca pada sholat kedua hari raya dan sholat Jumat
‘’sabbihisma rabbikal a’la dan hal ataka hadisul ghasiyah. Apabila berkumpul hari raya dan Jumat pada satu hari, Nabi Muhammad SAW membaca surat-surat itu di kedua-dua sembahyang,’’
Dari hadis diatas dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW tetap melaksanakan sholat Jumat walaupun hari tersebut bertepatan dengan Hari Raya.
Seperti yang kita ketahui, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) akan melaksanakan Idul Fitri atau Hari Raya di waktu yang berbeda.
Muhammadiyah dipastikan akan melaksanakan Idul Fitri pada 21 April 2023 bertepatan dengan hari Jumat, dan berkemungkinan besar akan berbeda dengan NU atau Pemerintah.
Pernyataan tersebut dituliskan melalui surat edaran resmi dari Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0/E/2023 tentang penetapan hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1444 H.
Fenomena tentang pelaksanaan Idul Fitri yang berbeda-beda di Indonesia adalah hal biasa terjadi.
Perbedaan dalam penetapan tanggal Idul Fitri ini merupakan keragaman dalam keberagamaan di Indonesia, yang harus disikapi dengan toleransi antar sesama.***