Manfaat Berpuasa Bagi Penderita Diabetes, Simak Penjelasan dan Fakta Menariknya di Sini dari Dokter Spesialis

4 April 2023, 18:37 WIB
Manfaat Berpuasa Bagi Penderita Diabetes, Simak Penjelasan dan Fakta Menariknya di Sini dari Dokter Spesialis /Pixabay.com/TesaPhotography/

SEMARANGKU -  Menurut dokter M Ikhsan Mokoagow, M.Med. Sci, Sp. P.D., Subsp. E. M. D, FINASIM. Spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes mengatakan berpuasa memiliki banyak manfaat untuk para penyandang diabetes salah satunya menstabilkan kadar glukosa darah.

“Ketika berpuasa, penyandang diabetes dipaksa untuk menjalani pola makan yang lebih terjaga dan teratur, serta asupan kalori yang relatif sama,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Selain itu, Ikhsan juga mengatakan puasa dapat membantu mengatur peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam tubuh. Ikhsan yang berpraktik di RS Pondok Indah.

Baca Juga: Bahaya Tidur Setelah Sahur yang Harus Kamu Waspadai Untuk Kesehatan, Dapat Menyebabkan Penumpukan Lemak

Lebih lanjut mengenai manfaat puasa, dia menuturkan salah satu ibadah wajib yang dilakukan umat Islam saat Ramadhan itu dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (low-density lipoprotein cholesterol atau LDL) dalam tubuh.

Ini asalkan ketika sahur dan berbuka, para penyandang diabetes memilih makanan dengan bijak termasuk menghindari makanan sahur dan takjil berbuka  puasa yang dimasak dengan teknik deep fried atau digoreng dengan banyak minyak.

Manfaat lain berpuasa, sambung Ikhsan yaitu menurunkan tekanan darah. Saat berpuasa, tubuh akan mengurangi produksi hormon tertentu seperti hormon adrenalin yang menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah.

Puasa juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ketika berpuasa, tubuh akan  mendaur ulang sel imun yang tidak diperlukan, terutama sel-sel yang sudah rusak, sehingga sistem kekebalan tubuh pun diperbarui kembali.

Namun, apabila penyandang diabetes ingin berpuasa, Ikhsan menyarankan mereka sebaiknya memeriksa sejumlah hal salah satunya kategori risiko mereka. Stratifikasi risiko merupakan aspek penting dari semua rekomendasi diabetes dan Ramadhan.

Berdasarkan pedoman dari International Diabetes Federation – Diabetes and Ramadan (IDF-DAR) tahun 2021, ada tiga kategori stratifikasi risiko berpuasa Ramadhan pada penyandang diabetes yaitu tinggi, sedang dan rendah.

Pada risiko tinggi, ada kemungkinan berpuasa menjadi tidak aman. Lalu pada risiko sedang, ada kemungkinan berpuasa menjadi kurang aman. Sementara pada risiko rendah, ada kemungkinan berpuasa aman.

Sistem penilaian dirancang dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dianggap mempengaruhi puasa. Untuk individu tertentu, setiap elemen risiko harus dinilai dan dihitung skornya.

“Jadi, apabila seseorang termasuk dalam kategori yang tidak direkomendasikan dan tidak dianjurkan untuk berpuasa, ada baiknya untuk tidak memaksakan diri,” ujar Ikhsan.

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari 1.000 Bulan, Apa Maksudnya? Simak Penjelasannya

Di sisi lain, sambung dia, penyandang diabetes disarankan untuk membatalkan puasanya jika kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL dan lebih dari 300 mg/dL, kemudian ada gejala-gejala hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah),  dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.

Dia lalu mengingatkan agar pemantauan gula darah dilakukan dengan lebih ketat untuk mencegah terjadinya komplikasi selama berpuasa.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler