Lupa Membaca Niat Puasa, Apakah Puasanya Tetap sah atau Justru Akan diTolak? Mari Simak Penjelasan berikut

28 Maret 2023, 11:38 WIB
Lupa Membaca Niat Puasa, Apakah Puasanya Tetap sah atau Justru Akan diTolak? Mari Simak Penjelasan berikut /

SEMARANGKU – Dalam agama Islam, Niat Puasa merupakan salah satu syarat sahnya puasa.

Namun apabila kita lupa Membaca Niat Puasa apakah Puasa yang kita jalani akan batal atau tidak? Untuk menjawab pertanyaan tersebut ayo kita simak penjelasan berikutnya.

Karena Niat dalam berpuasa merupakan salah satu syarat sahnya Puasa dalam agama Islam.

Maka, jika seseorang lupa membaca Niat Puasa sebelum memulai Puasa, maka Puasanya tidak dianggap sah.

Baca Juga: Lebih Cepat Terkabul! Berikut Waktu yang Tepat untuk Berdoa, Diantaranya Saat Puasa Ramadhan dan Turun Hujan

Niat Puasa merupakan keyakinan dan kesadaran seseorang dalam memulai suatu ibadah, yang juga menjadi faktor penentu keikhlasan dalam menjalankannya.

Dalam Puasa ada yang namanya Rukun Puasa. Rukun Puasa sendiri terdiri dari dua bagian yaitu: menahan diri dari makan, minum dan hubungan suami istri dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Dan Rukun Puasa yang kedua adalah berniat puasa di dalam hati.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa Niat Puasa merupakan bagian dari Rukun Puasa, sehingga Puasa seseorang tidak akan sah jika dia tidak berniat secara sengaja atau tidak sengaja.

Namun, jika seseorang baru menyadari bahwa dia lupa membaca niat puasa ketika sedang menjalankan puasa.

Maka dia masih dapat memperbaiki keadaan dengan membaca niat puasa pada saat itu juga.

Dalam hal ini, puasanya akan dianggap sah jika dia membaca niat puasa dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk berpuasa.

Dalam hal lupa membaca niat puasa, tidak ada hukuman yang diberikan.

Namun, seorang muslim sebaiknya selalu berusaha untuk mengingatkan diri sendiri untuk membaca niat puasa sebelum memulai puasa agar puasa kita menjadi sah dan diterima di hadapan Allah SWT.

Adapun Niat Berpuasa adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ، لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma ghadin 'an ada'i fardi syahri Ramadan hadzihis sanati lillahi ta'ala."

Artinya: "Aku niat berpuasa besok untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Dalam agama Islam, terdapat beberapa syarat sah berpuasa, yaitu:

 

  1. Islam: Seseorang haruslah seorang muslim untuk menjalankan ibadah puasa.
  2. Baligh: Seseorang harus sudah mencapai usia baligh (dewasa) untuk menjalankan ibadah puasa.
  3. Berakal: Seseorang harus memiliki akal sehat dan sadar untuk menjalankan ibadah puasa.
  4. Sehat: Seseorang harus dalam keadaan sehat dan mampu untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa.
  5. Puasa di waktu yang ditentukan: Puasa harus dilakukan pada waktu yang telah ditetapkan oleh agama Islam yaitu sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
  6. Niat: Niat puasa harus dibuat sebelum memasuki waktu imsak atau sebelum terbit fajar, dan niat tersebut harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas.

 Baca Juga: Tujuan Puasa Menurut Surah Al-Baqarah : Menemukan Ketaqwaan dan Mendapatkan Pengampunan

Jika semua syarat sah berpuasa telah terpenuhi, maka puasa tersebut dianggap sah dan diterima di hadapan Allah SWT.

Namun, jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka puasa tersebut tidak sah dan perlu diperbaiki agar menjadi sah.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler