SEMARANGKU – Gus Baha meminta kita untuk mengatakan hal ini kepada mereka yang menentang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Gus Baha mempunyai alasan yang kuat untuk mengatakan alasan berikut kepada mereka yang menentang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Karena Gus Baha tidak menyukai mereka yang menganggap Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang bid’ah.
Baca Juga: 10 Twibbon terbaik Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul awal 1443 H atau 2021, Yuk Pasang Fotomu
Baca Juga: Baberapa Keutamaan Sholat Tahajjud Menurut Ajaran Islam, Ternyata No 5 Diluar Dugaan
Menjelang, Maulid Nabi Muhammad SAW, mulai ada yang menghukumi Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bid’ah.
Padahal menurut Gus Baha, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan wujud kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW.
“Konstruksi kenabian Nabi Muhammad itu unik,” kata Gus Baha.
Karena ketika pertama kali Nabi Muhammad memaklumatkan diri sebagai Nabi, problem pertama yang dihadapi adalah nasab atau keturunan.
Karena syarat menjadi seorang Nabi harus merupakan cucu seorang Nabi.
Problematika ini kemudian dihadapi Ahlussunnah wal Jamaah dengan mengatakan bahwa Nabi Muhammad itu orang suci. Maka orangtuanya juga orang suci.
Menurut sejarah, ketika Nabi Muhammad SAW ada di Mekkah, banyak yang ahli maksiat.
Lalu orang-orang ahli kitab di Madinah juga mempertanyakan siapakah sosok Nabi Muhammad ini.
Kemudian Allah menurunkan ayat yang menjelaskan bahwa di dalam Muhammad itu ada jejak Ibrahim.
Karena Ibrahim pernah hidup di Mekkah. Dan ini dibuktikan dengan adanya artefak Shofa dan Marwah.
“Itu bukti bahwa Ibrahim punya anak Ismail dan ditempatkan di Mekkah,” kata Gus Baha seperti yang dikutip SEMARANGKU dari YouTube Ngaji Ben Aji Official.
Dari situ terpenuhi syarat Nabi Muhammad untuk menjadi nabi, yaitu nasab.
“Kalau ada orang menentang Maulid Nabi Muhammad SAW, katakan pada dia apakah dia bahagia saat anaknya lahir?” kata Gus Baha.
Karena setiap kelahiran itu menyenangkan, apalagi kelahiran Nabi Muhammad. Dan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan bukti kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.***