"Bukan kesepakatan yang telah anda dengar, mereka akan membeli dan menjual dan Microsoft serta yang lainnya. Kami bukan negara M&A (merger dan akuisisi),” kata Trump.
Tidak segera jelas apa wewenang Trump untuk melarang TikTok, yang memiliki hingga 80 juta pengguna bulanan aktif di Amerika Serikat. Juga tidak jelas bagaimana pelarangan itu akan ditegakkan dan tantangan hukum apa yang akan dihadapinya.
ByteDance, Microsoft dan Departemen Keuangan AS, yang mengetuai panel pemerintah yang telah meninjau kepemilikan ByteDance atas TikTok, menolak berkomentar.
Baca Juga: Amerika Berencana Blokir TikTok yang Dianggap Gagal Lindungi Anak
Baca Juga: TikTok Hengkang dari Hongkong, Terdampak Undang Undang Keamanan
"Meskipun kami tidak mengomentari rumor atau spekulasi, kami yakin akan keberhasilan jangka panjang TikTok," kata TikTok dalam sebuah pernyataan.
Ketika hubungan antara Amerika Serikat dan China memburuk karena perdagangan, otonomi Hong Kong, keamanan siber dan penyebaran virus corona, TikTok telah muncul sebagai titik nyala dalam perselisihan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Pekan lalu, Komite Senat AS untuk Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan dengan suara bulat mengeluarkan undang-undang yang akan melarang karyawan federal AS menggunakan TikTok pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah. Hal itu akan diambil oleh senat secara penuh untuk melakukan pemungutan suara. Sementara, Dewan Perwakilan Rakyat telah memilih tindakan serupa.
Baca Juga: India Mulai Blokir Layanan TikTok dan 58 Aplikasi Asal China
Baca Juga: Cara Download Video di Facebook Video, 1 Menit Langsung Tersimpan di Galeri