Network
SEMARANGKU - China telah melantik Li Qiang sebagai Perdana Menteri selanjutnya pada Sabtu, 11 Maret 2023. Li Qiang merupakan teman dekat dari Presiden China saat ini, Xi Jinping.
Pelantikan ini meletakkan Li dalam kursi kekuasaan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, dan sedang menghadapi prospek ekonomi terburuk sepanjang tahun.
Li dinominasikan dan ditunjuk oleh Xi Jinping untuk posisi Perdana Menteri, menggantikan Li Keqiang, tanpa suara keberatan di sesi Kongres Rakyat Nasional, parlemen seremonial China, di Beijing pada Sabtu pagi.
Pria berusia 63 tahun ini mendapatkan hampir seluruh suara dari 2.900 delegasi yang melakukan voting.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Jalin Kembali Hubungan Diplomasi Setelah Perang Dingin selama 6 Tahun
Konfirmasi posisi Li datang sehari setelah Xi JInping resmi menjadi Presiden China, untuk ketiga kalinya dengan masa jabatan 5 tahun. Ini membuat Xi Jinping menjadi pemimpin terkuat China sejak Mao Zedong di tahun 1976.
Li terkenal dengan kebijakannya “zero COVID” yang memaksa kota Shanghai melakukan lockdown tahun lalu.
Dengan melakukan itu, ia membuktikan loyalitasnya pada Xi, di tengah protes dan keluhan dari penduduk atas keterbatasan akses makanan, perawatan medis dan layanan dasar.
Baca Juga: Rusia Klaim Rebut Kota Bakhmut, Pintu Masuk untuk Kuasai Ukraina Timur
