Peristiwa ini menjadi gempa paling parah yang menghantam Turki, setelah gempa dengan skala yang sama terjadi pada tahun 1999.
Baca Juga: Spesifikasi yang Bikin Samsung Galaxy S22 Ultra Masih Sangat Diminati, Apalagi Harganya Anjlok
Saat itu gempa menghancurkan wilayah padat penduduk sebelah timur Laut Marmara, di dekat Istanbul dan memakan korban jiwa lebih dari 17.000 orang.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan telah mengumumkan seminggu masa berkabung melalui akun twitternya.
“Masa berkabung nasional telah diumumkan selama 7 hari. Bendera kita akan diturunkan setengah tiang sampai hari Minggu, 12 Februari 2023 di semua kantor nasional dan di kantor perwakilan luar negeri.” cuitnya, dikutip SEMARANGKU dari Aljazeera.com pada selasa, 7 Februari 2023.
Timbul pertanyaan mengapa gempa kali ini sangat parah dan merusak, pernyataan dari dosen Mohammad Kashani kepada reuter bisa menjawabnya.
“Kombinasi dari skala gempa yang besar dan kedalaman yang dangkal menyebabkan gempa ini menjadi sangat menghancurkan.” ucap Mohammad Kashani, Associate Professor di Universitas Southampton.***