Baca Juga: Kapal Militer Indonesia Tidak Sebanding Dengan Luas Lautannya
Sementara itu menanggapi hal ini, Beijing menganggap penerbangan itu terlalu berlebihan dan provokatif serta menyalahkan AS karena meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Seperti di ketahui jika Tiongkok dan negara-negara di kawasan Laut China Selatan memiliki klaim yang tumpang tindih.
Menurut CIA World Factbook, AS menentang klaim Tiongkok atas beberapa pulau dan terumbu di Laut China Selatan dan Timur yang kaya sumber daya, termasuk kepulauan Spratly, Paracel, dan Senkaku.
Angkatan udara AS (US Air Force) memiliki misi untuk meningkatkan jumlah operasi kebebasan navigasi yang dilakukan Angkatan Laut (US Navy) di wilayah tersebut untuk menantang klaim maritim berlebihan Tiongkok.
Baca Juga: Samsung Galaxy S20 Berteknologi Canggih, Apa Saja Keunggulannya!
Menurut pejabat Pentagon dalam wawancara dengan Fox News pada 19 Mei 2020, sejak pertengahan Maret 2020, jet tempur Tiongkok menganggu pesawat pengintai AS setidaknya sebanyak 9 kali di Laut China Selatan.
Wakil asisten sekretaris pertahanan untuk Asia Tenggara, Reed Werner mengatakan sebuah kapal Tiongkok yang dikawal kapal induknya bermanuver dengan cara tidak aman dan tidak profesional di dekat kapal perusak berpeluru kendali rudal USS Mustin milik AS pada bulan April lalu. (*)