Jelang Idul Adha, Israel Serang Kompleks Masjid Al-Aqsa dan Warga Palestina

- 19 Juli 2021, 19:15 WIB
Jelang Idul Adha, Israel Serang Kompleks Masjid Al-Aqsa dan Warga Palestina. REUTERS/Ammar Awad
Jelang Idul Adha, Israel Serang Kompleks Masjid Al-Aqsa dan Warga Palestina. REUTERS/Ammar Awad /AMMAR AWAD/REUTERS



SEMARANGKU – Warga Palestina mengutuk penyerangan kompleks Masjid Al-Aqsa yang dilakukan oleh tentara Israel menjelang Idul Adha.

Israel menyerang warga palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa dengan meluncurkan gas air mata.

Penyerangan itu terjadi dua hari menjelang Idul Adha, warga Palestina di hujani tentara Israel dengan peluru baja berlapis karet.

Baca Juga: Aksi Militer Israel di Jalur Gaza Dapat Sorotan Komunitas Yahudi di AS

Tentara Israel secara paksa mengevakuasi para jamaah Muslim untuk membersihkan jalan bagi pengunjung Yahudi.

Otoritas Palestina mengatakan kunjungan Yahudi tersebut provokatif dan merupakan ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas.

Namun tentara Israel mengatakan bahwa pemuda Palestina mulai melemparkan batu ke arah esplanade Temple Mount terhadap pasukan Israel yang membubarkan mereka.

Tentara Israel memantau dan mengatur kunjungan Yahudi ke kompleks.

Kompleks tersebut menampung Masjid Al-Aqsa dan Kuil Dome of the Rock yakni situs paling suci Islam setelah Mekkah dan Madinah.

Baca Juga: Ini Langkah Microsoft dan Google untuk Menangani Alat Peretas Perusahaan Candiru Israel

Situs Masjid Al-Aqsa dikenal umat Islam sebagai al-Haram al-Sharif.

Sementara untuk orang Yahudi menyebutnya sebagai tempat ibadah Temple Mount.

Hamas, kelompok yang mengatur Jalur Gaza memerintah rakyat Palestina untuk pergi ke Yerusalem dan tetap berada di kompleks tersebut sampai shalat Idul Adha.

Wakaf Islam Yordania yang mengelola situs suci di kompleks tersebut mengutuk pelanggaran dan serangan yang dilakukan oleh kelompok fanatik Yahudi.

"Tindakan Israel terhadap masjid ditolak dan dikutuk, dan mewakili pelanggaran terhadap status historis dan hukum quo, hukum internasional dan kewajiban Israel sebagai kekuasaan pendudukan di Yerusalem Timur," kata juru bicara kementerian luar negeri Yordania dikutip dari Al Jazeera.

Menurut peraturan tidak tertulis, umat Islam diizinkan untuk berdoa di lokasi tersebut sementara non-Muslim diizinkan masuk sebagai turis.

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett juga mengarahkan untuk kunjungan Yahudi agar tetap berlanjut.

Bennett mengatakan bahwa kebebasan beribadah di Temple Mount akan sepenuhnya dilestarikan bagi umat Islam juga.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x