Kisah Nyata, Seorang Ibu Membunuh Anak Kembarnya Hanya Karena Hal Sepele

- 26 Juni 2021, 17:45 WIB
Kisah Nyata, Seorang Ibu Membunuh Anak Kembarnya Hanya Karena Tidak Bisa Tidur
Kisah Nyata, Seorang Ibu Membunuh Anak Kembarnya Hanya Karena Tidak Bisa Tidur /Fé Ngô on Unsplash
 
 
SEMARANGKU – Kisah nyata, seorang ibu berusia 23 tahun bernama Danezja Kilpatrick tega menghabisi nyawa anak kembarnya.
 
Anak kembar tersebut ditemukan tewas di rumah mereka di Queens, New York. 
Ibu anak kembar tersebut juga mengakui bahwa dia telah membunuh mereka hanya karena hal sepele.
 
Kilpatrick adalah seorang ibu tunggal yang memiliki bayi kembar. Kilpatrick juga selalu dikunjungi oleh adiknya yaitu Quanteya, berikut Kisah Nyata nya. 
 
 
Pembunuhan tersebut terbongkar akibat Quanteya datang kerumah kakaknya.
Quanteya bertanya mengenai keberadaan sang bayi kembar karena tidak merasa bahwa anak-anak tersebut ada di rumah. 
 
Bahkan Quanteya juga mengatakan bahwa barang-barang bayi kembar Kilpatrick juga tidak ada.
 
Saat ditanyai, Kilpatrick mengatakan bahwa anak kembarnya dibawa oleh sang ayah pergi.
 
Namun karena obrolan tersebut cukup mencurigakan, sepupu Kilpatrick lantas menelpon polisi empat hari kemudian.
 
Saat polisi datang, Kilpatrick sedang duduk di tempat tidur di dalam rumahnya.
Selain itu, setelah terjadi kasus pembunuhan tersebut, Kilpatrick masih tetap tinggal di rumah tersebut selama empat hari.
 
 
Sementara itu saat polisi sedang mengeledah rumah ibu tunggal itu, terjadi penemuan yang mengejutkan pihak kepolisian.
 
Anak kembarnya ditemukan di kantong sampah di bawah wastafel yang dibungkus selimut merah muda. 
 
Sedangkan anak kembar yang satunya berada di keranjang bayinya dengan pisau menancap di lehernya.
 
Pihak kepolisian kemudian menangkap Kilpatrick, saat penangkapan terjadi, ibu tersebut mengucapkan kata yang mencengangkan.
 
Motif dari pembunuhan anak kembarnya tersebut karena anak-anak kembar tersebut tidak bisa membiarkan sang ibu tertidur.
 
"Bayi-bayi itu tidak akan membiarkan saya tidur." ujar Kilpatrick dikutip dari YourTango.
 
Sementara itu adik dari Kilpatrick berkata bahwa memang sang kakak menderita penyakit mental.
 
Namun dia juga berkata bahwa penyakit mental tersebut tidak diperlihatkan saat bersama anak-anaknya.
 
"Ini adalah kasus yang tragis, menyayat hati. Dua bayi sudah mati dan ibu mereka dituduh melakukan hal yang tak terpikirkan. Ini seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan bagi keluarga ini,"
 
"Sebaliknya, kerabat bayi berkabung atas kematian." ujar Jaksa wilayah Queens Melinda Katz.
 
Kisah tersebut membuat para ibu-ibu lain yang juga menderita penyakit mental atau tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan untuk segera meminta bantuan.
 
"Depresi postpartum benar-benar nyata bagi kita wanita; banyak orang tidak mengerti bahwa itu adalah hal yang besar,"
 
"Anak saya sekarang berusia 3 tahun, dan saya menjalaninya dengan situasi saya sendiri. Tapi aku punya bantuan karena aku meminta bantuan. Beberapa orang meminta bantuan dan beberapa tidak, tetapi saya bersimpati pada apa pun yang dia alami." ujar Natalie, tetangga Kilpatrick.
 
Sementara itu, di luar Woodside Houses ada penghormatan berupa lilin-lilin untuk mengingat kehidupan singkat anak kembar yang dibunuh oleh ibu mereka sendiri.
***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x