Baca Juga: LIVE STREAMING Vaksinasi Pertama di Jateng, Ganjar Pranowo Disuntik Vaksin Covid-19
Langkah tersebut, yang akan berlaku pada hari Kamis, tidak akan membuat pengecualian bagi organisasi berita atau merchandiser yang menjalankan iklan.
Pada 10 Desember, Google telah mencabut larangan sementara pada iklan terkait pemilu, yang berlaku setelah pemungutan suara ditutup pada pemilihan presiden AS November dan bertujuan untuk mengekang informasi yang salah dan pelanggaran lain di platformnya.
Facebook Inc juga menghentikan iklan politik setelah pemilu 3 November, hanya sebentar mencabut iklan sekitar pemilihan Senat AS di Georgia awal bulan ini.
Baca Juga: Ayo! Bank BRI Beri Kesempatan Pelaku UMKM Cairkan Bantuan BLT BPUM Rp2,4 Juta Sampai Akhir Januari
Baca Juga: Segera Lapor Via WA Jika Belum Dapat Bantuan BST Rp300 Ribu per KK, Ini Nomor dan Caranya!
Seorang juru bicara Google mengatakan perusahaan telah menggunakan versi terbatas dari kebijakan "Peristiwa Sensitif" sejak 6 Januari penyerbuan Capitol AS oleh pendukung Presiden Donald Trump, yang berarti tidak mengizinkan iklan yang merujuk pada kekerasan politik di Capitol .
Kebijakan tersebut berupaya melarang konten yang berpotensi memanfaatkan peristiwa seperti keadaan darurat kesehatan masyarakat atau bencana alam.
Dalam email yang pertama kali dilaporkan oleh Axios tersebut, Google juga mengingatkan para pengiklan tentang kebijakannya terhadap iklan yang mendorong kebencian atau menghasut kekerasan.
Baca Juga: CAIR! Ibu Hamil dan Balita Bisa Dapat BLT Rp6 Juta, Cek Syarat dan Cara Dapatnya