SEMARANGKU - Diketahui bahwa Taiwan dan Amerika Serikat (AS) bekerja sama membangun sistem radar jarak jauh yang terletak di ketinggian 2.600 meter di Leshan, daerah Hsinchu.
Sistem radar jarak jauh dari Taiwan dan AS itu diproyeksikan untuk mendeteksi atau memberi peringatan jika ada rudal balistik atau pesawat tempur yang mengarah ke daerah tersebut, terutama serangan China.
Dilansir dari South China Morning Post, serangan dari China berpotensi menargetkan fasilitas militer AS di Jepang dan Guam.
Baca Juga: Indonesia Punya 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Tiap Daerah Dapat Berapa? Cek di Sini
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Belum Bisa Digunakan, Kini Pemerintah Menyimpannya di Tempat Ini
Sitem Radar jarak jauh dari Taiwan dan AS ini mampu mendeteksi serangan hingga 2.000 km atau 1,200 mil mencakup daerah China dan Laut China Selatan.
Akan tetapi, Eks Mayor Jenderal Tairan dan Mantan Komando Pasukan Fregat Kelas Lafayette, Sun Hai-Tao justru khawatir dengan serangan China.
Sun Hai khawatir jika Tentara Pembebasan Rakyat atau PLA China menargetkan serangan langsung ke sistem radar jarak jauh tersebut. Karena China masih menganggap bahwa Taiwan masih bagian dari wilayahnya.
Baca Juga: Solo Lockdown Lagi, Pemkot Surakarta Angkat Suara, Begini Penjelasannya!