Film Tilik Sampaikan 10 Pesan Tersirat Dalam Percakapan Berikut

- 28 Agustus 2020, 09:15 WIB
Film Tilik Sampaikan 10 Pesan Tersirat Dalam Percakapan Berikut
Film Tilik Sampaikan 10 Pesan Tersirat Dalam Percakapan Berikut /Tim Dialektika Kuningan 01/

SEMARANGKU – ­Film Tilik banyak menyedok perhatian warganet. Film produksi tahun 2018 yang menceritakan serombongan ibu-ibu yang sedang menempuh perjalanan menjenguk Bu Lurah mengandung banyak percakapan.

Percakapan yang tidak asing didengarkan oleh orang-orang desa. Percakapan diikuti mimik yang luwes. Khas orang-orang desa, tempat sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal.

Tokoh-tokoh yang disajikan pun bak nyata, natural. Begitulah kehidupan masyarakat sebenarnya. Ada yang seperti Bu Tejo, Bu Tri, Yu Sam, dan juga Yu Ning.

Baca Juga: Harga Emas Antam Batik dan UBS Hari Ini Jumat, 28 Agustus 2020, Update Terbaru Pegadaian

Baca Juga: Harga Emas Antam Retro Hari Ini Jumat, 28 Agustus 2020, Update Terbaru Pegadaian

Di balik percakapan yang dilakukan oleh para pemeran dalam film Tilik, ternyata menyimpan makna yang bisa diambil sebagai pelajaran hidup.

Berikut rangkuman percakapan yang dapat dijadikan pelajaran:

1. Mangkane nduwe hp ki ora mung gawe gaya thok. Nanging gawe golek informasi ngono lho.

Kini banyak orang menggunakan hp canggih. Bukan hanya sekadar pamer atau berlomba-lomba update kepemilikan hp merek terkini. Tapi perlu diperhatikan juga fungsi dari hp tersebut. Salah satunya untuk menggali informasi.

Baca Juga: Samsung Galaxy A51 vs Oppo A92 Spesifikasi dan Harga, Perang Ponsel Rp4 Jutaan

Baca Juga: Jadwal Tayangan Acara Trans TV Hari Ini Jumat, 28 Agustus 2020, Ada Film Escobar: Paradise Lost

2. Sregepa maca berita sangka internet, dadine lek dijak ngomong ki nyambung.

Dengan mengikuti informasi yang ada di internet maka ketika diajak membahas topik yang sedang viral di internet bisa nyambung. Walaupun tidak begitu viral setidaknya tidak terlalu kurang update dengan berita terkini.

3. Berita sangka internet ki ya kudu dicek sik. Ora mung liwat terus dileg wae.

Nah, pada bagian ini. Dengan suguhan percakapan ini, penonton diperingatkan untuk menjadi penikmat internet yang cerdas. Agar tidak termakan hoax.

4. Cah sak iki ki pinter-pinter.

Baca Juga: Jadwal Tayangan Acara Trans 7 Hari Ini Jumat, 28 Agustus 2020, Ada Indonesia Giveaway

Baca Juga: Jadwal Tayangan Acara RCTI Hari Ini Jumat, 28 Agustus 2020, Ada Sule Love Mimin

Ini adalah salah satu penilaian generasi Ibu-Ibu terhadap generasi remaja dan pemuda masa kini. Setidaknya dengan penilaian ini generasi muda kedepan dapat menjadi generasi yang lebih baik dari generasi-generasi sebelumnya. Jangan mengecewakan penilaian ini

5. Karetmu ra mandi Yu Ning.

Banyak mitos-mitos yang berkembang di tengah masyarakat. Seperti yang tersaji dalam film pendek ‘Tilik,’ melilitkan karet gelang di jempol kaki dipercaya dapat menunda buang air kecil. Mitos ini perlu diuji kebenarannya agar tidak menyesatkan orang yang mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat berujung fatal, seperti kencing batu.

6. Kuwi ngono kalebu sogokan. Wis wis balekne wae.

Film pendek ini juga mengajarkan penonton untuk jujur dan cerdas dalam berpolitik. Tidak melakukan suap maupun menerima suap. Serta di dialog berikutnya di tuturkan bila uang semacam itu tidak ‘barokah.’

Baca Juga: Jadwal Tayangan Acara Global TV Hari Ini Jumat, 28 Agustus 2020, Ada Film Hidden Figures

Baca Juga: AS Beri Peringatan Kepada Peretas Korea Utara yang Merampok Bank di Banyak Negara

7. Wong wis umurane kok ya ora ndhang rabi.

Kalimat ini sering didengar di kalangan masyarakat desa. Terlebih bila melihat perempuan yang sudah berumur dan belum kunjung menikah. Hal ini dapat menjadikan si korban merasa kurang nyaman dan bahkan bila si korban termasuk dalam tipikal orang baper dapat mengganggu psikis korban. Lalu diperjelas dengan percakapan berikutnya,

8. Wong awake dewe kuwi ya ora ngerti ta kondisine deke ki koyo apa sak tenane.

Karena si penggunjing belum tahu kehidupan korban sesungguhnya. Dilanjutkan dengan percakapan berikutnya,

9. Mbok yaw is ora usah nyebar fitnah

Baca Juga: Flower of Evil Hanya Tayang 1 Episode di Minggu Ini, Ini Pesan dari Sang Sutradara

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari ini Jumat, 28 Agustus 2020, 1.0 Gram Naik Rp8.000

Sudah jelas. Bila perkumpulan ngrumpi bukanlah digunakan sebagai alat penyebar fitnah. Walau pun sebenarnya marak yang demikian.

10. Dadi uwong ki sing solutip ngono lo.

Kalimat sederhana yang memiliki makna mendalam. Terlebih bila berhadapan dengan permasalahan

***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah