Diskusi Rhenald Kasali dan Deddy Corbuzier tentang Afiliator Produk yang Berperan Sebagai Crazy Rich

- 1 Februari 2022, 20:43 WIB
Diskusi Rhenald Kasali dan Deddy Corbuzier tentang Afiliator Produk yang Berperan Sebagai Crazy Rich
Diskusi Rhenald Kasali dan Deddy Corbuzier tentang Afiliator Produk yang Berperan Sebagai Crazy Rich /Pexels

SEMARANGKU – Rhenald Kasali dan Deddy Corbuzier akhirnya berdiskusi tentang afiliator produk yang berperan sebagai crazy rich.

Julukan crazy rich akhir-akhir ini sedang marak di media sosial dan fenomena inilah yang dibahas oleh Deddy Corbuzier dan Rhenald Kasali.

Ketika Deddy Corbuzier bertanya tentang awal mula julukan crazy rich, Rhenald Kasali menimpali bahwa itu adalah berdasarkan sebuah film.

Baca Juga: Rhenald Kasali Sebutkan 3 Cara Membedakan Orang Kaya Asli, Deddy Corbuzier: Does it Work?

Baca Juga: 4 Jenis Orang Kaya Menurut Rhenald Kasali, Deddy Corbuzier: If Someone is too Rich, Young, and Fast It is Fake

“Tujuan kita untuk edukasi. Saya katakan tadi ‘until you get trouble’ karena konsumsi lebih tinggi daripada pendapatan. Itu hukum alam,” kata Rhenald Kasali.

“Or until you get caught,” lanjut Deddy Corbuzier.

Rhenald Kasali pun mengambil contoh kasus First Travel, yang mana pemiliknya memamerkan kemewahan agar menjerat banyak orang.

“Ada orang yang mengaku sebagai pengusaha sukses. Lalu kita hitung income mereka rasanya doesn’t make sense. Misalnya beli private jet,” kata Rhenald Kasali merujuk pada salah satu crazy rich.

Karena biasanya sebagai afiliator sebuah merk atau produk, seseorang harus terus mempromosikan produk tersebut dengan disertai bumbu kemewahan.

“Ada momen saat kontrak berakhir?” kata Deddy Corbuzier.

“Bisa berakhir atau peak-nya sudah lewat. Saat itulah akan muncul persoalan,” kata Rhenald Kasali seperti yang dikutip SEMARANGKU dari Podcast Close the Door.

Jadi, menurut Rhenald Kasali, beberapa pemuda menjalankan bisnis bersama investor lain yang tidak mau dilihat oleh publik.

Sehingga yang dimunculkan di publik hanya orang tertentu untuk berpromosi dengan cara menyentuh mimpi-mimpi masyarakat.

“Jadi, basically kita menyentuh mimpi orang-orang agar orang-orang tertarik?” tanya Deddy Corbuzier.

“Ya agak terkonsep dan terstruktur karena dilakukan secara terus-menerus,” kata Rhenald Kasali.

“Dan setipe cara pamernya,” lanjut Deddy Corbuzier tertawa.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Sumber: Podcast Close the Door


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah