SEMARANGKU – Rhenald Kasali mencontohkan cara flexing selain pamer kemewahan kepada Deddy Corbuzier.
Saat ini yang sedang marak terjadi adalah flexing oleh orang-orang yang dianggap crazy rich, kali ini dibedah oleh Rhenald Kasali dan Deddy Corbuzier.
Karena perilaku flexing ternyata sudah terjadi sejak dulu, seperti yang dibahas oleh Rhenald Kasali dan Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Rhenald Kasali Sebutkan 3 Cara Membedakan Orang Kaya Asli, Deddy Corbuzier: Does it Work?
Flexing adalah memamerkan kekayaannya kepada orang lain, dalam hal ini melalui media sosial.
Menurut Rhenald Kasali, perilaku flexing ini tidak hanya terjadi saat ini saja tetapi juga sejak dulu.
Dan tiap orang yang melakukan flexing mempunyai tujuan yang berbeda, antara lain money laundry, prmosi bisnis, dan sebagainya.
Rhenald Kasali memberikan contoh flexing yang dilakukan oleh seorang pengusaha di bidang komputer 30 tahun lalu.
Pada waktu itu, flexing yang dilakukan tidak pamer kekayaannya, tetapi pamer kedermawanannya.
“Dia flexing dengan cara bahwa dia orang yang dermawan. Tapi sumbangannya ditonjol-tonjolkan,” kata Rhenald Kasali.
Dan pada umumnya, orang yang melakukan flexing tersebut sedang mengirimkan sinyal ke pasar (market signal), yaitu dengan cara:
- Experience. Jadi untuk meyakinkan audience, seseorang harus mengalaminya dulu dan ini yang dipamerkan ke khalayak ramai.
- Credence. Antara lain dengan menunjukkan lulusan kampus ternama, sertifikat tertentu, dan sebagainya.
- Consumption. Yaitu untuk menarik minat masyarakat agar mau membeli barang seperti yang dibeli oleh si A.
Dalam Podcast Deddy Corbuzier, Rhenald Kasali meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap perilaku flexing di media sosial.***