Network
Distrik ini berada di dataran tinggi nan terjal di Pegunungan Taurus bagian utara.
Cappadocia terdiri dari hamparan batuan vulkanik yang terbentuk oleh erosi dari gunung berapi selama jutaan tahun.
Batuan-batuan ini membentuk menara, kerucut, lembah hingga gua.
Dalam sejarahnya, orang-orang Cappadocia tinggal di bawah tanah atau di dalam gua.
Tak hanya saat masa kuno saja, namun hingga kini.
Cappadocia juga menjadi rumah dari Derinkuyu, kota bawah tanah.
Kota bawah tanah itu memiliki kedalaman hingga 11 tingkat, 600 pintu masuk, dan bermil-mil terowongan yang menghubungkan 40 kota bawah tanah lainnya.
Uniknya, kota bawah tanah itu tak dijadikan tempat tinggal, namun juga kandang kuda, sumur, tangki air, lubang untuk memasak, ruang komunal, kamar mandi hingga makam.
Tidak diketahui secara pasti berapa usia terowongan tersebut, namun beberapa arkeolog meyakini tempat itu berasal dari 1.000 Sebelum Masehi (SM).***
(Elfrida Chania S/ Pikiran Rakyat)
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Mengenal Cappadocia, Kota Bawah Tanah yang Viral karena Disebut di 'Layangan Putus'"
