Network
SEMARANGKU – Setiap weton selalu memiliki gambaran yang berbeda tentang garis hidup yang dialaminya.
Ternyata menurut primbon Jawa ada tiga weton yang konon katanya cocok banget jadi pemimpin atau bos.
Baca Juga: 8 Weton Yang Disukai Oleh Khodam Eyang Semar, Pemiliknya Akan Terhindar Dari Segala Bentuk Kebencian
Baca Juga: 5 Jenis Khodam Yang Paling Kuat, Salah Satunya Adalah Khodam Naga
Beberapa weton ini memiliki dukungan dari sifat dan karakteristik dalam hidupnya.
Nah agar kalian tak penasaran apa saja weton tersebut ?
Berikut ini adalah beberapa weton yang cocok jadi pemimpin.
1. Selasa Legi
Mereka yang lahir dengan weton Selasa Legi ternyata menurut primbon Jawa tak cocok menjadi seorang bawahan.
Hal ini karena sifat bawaan dari weton Selasa Legi yang akan selalu memberontak ketika merasa tertekan.
Beberapa bidang pekerjaan yang cocok bagi pemilik weton Selasa Legi adalah seperti pengusaha dan pengajar bidang pendidikan.
Dengan dua bidang pekerjaan tersebut, mereka akan lebih mudah mendapatkan rejeki dalam hidupnya.
2. Sabtu Pon
Mereka yang lahir dengan weton Sabtu Pon memiliki sifat seperti penyabar dan juga teliti.
Dengan dua sifat tersebut, mereka akan lebih mudah untuk menjadi seorang pemimpin atau bos dalam suatu bidang usaha yang sedang dijalankan.
Selain itu mereka juga akan selalu lebih keras dalam apa yang sedang ditekuninya seperti halnya sebuah bisnis.
Selain bisa mendapatkan kesuksesan untuk dirinya sendiri.
Pemilik weton Sabtu Pon juga dapat membawa kesuksesan bagi orang lain.
3. Rabu Pahing
Terakhir ada weton Rabu Pahing yang cocok banget jadi pemimpin karena jiwanya yang begitu kuat.
Menurut primbon Jawa, mereka yang lahir dengan weton Rabu Pahing akan dapatkan banyak keberuntungan ketika menjadi seorang pemimpin.
Akan tetapi akan ada banyak perdebatan ketika weton ini menjadi seorang pegawai dalam sebuah kantor.
Dikutip dari channel Youtube Naura Komputer, itulah beberapa weton yang digambarkan cocok sekali menjadi seorang pemimpin.
Sebagai catatan, informasi di atas hanya sekedar sebagai penambah ilmu pengetahuan. Segala bentuk pecaya maupun tidak adalah hak pembaca masing-masing.***
