Penjualan Album K-Pop Justru Meningkat Drastis di Masa Pandemi, Ini Sebabnya!

- 19 Oktober 2021, 09:30 WIB
Pandemi COVID-19 Bikin Industri Musik Lesu, Penjualan Album K-Pop Justru Meningkat Drastis! Ini Sebabnya
Pandemi COVID-19 Bikin Industri Musik Lesu, Penjualan Album K-Pop Justru Meningkat Drastis! Ini Sebabnya /Kolase Instagram / @bts.bighitofficial, Instagram / @nct127, Twitter / @Stray_Kids, Instagram / @blackpinkofficial

SEMARANGKU – Industri musik dan budaya pop lokal telah mengalami pukulan berat akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, tetapi industri K-Pop tetap tidak terlalu terpengaruh berkat penjualan album fisik yang meningkat drastis dalam satu dekade.

Contohnya saja ‘Noeasy’, full-length album kedua dari boy band Stray Kids, baru-baru ini meraih gelar million seller pertama dari JYP Entertainment, salah satu dari empat agensi K-Pop terbesar di Korea Selatan.

Album ‘Noeasy’ terjual lebih dari 1,22 juta kopi pada akhir bulan lalu, menurut data dari situs pencatat album K-Pop yaitu Gaon Chart.

Baca Juga: 5 Girlband Group K-Pop Dengan Usia Lebih Dari 7 Tahun, Girls Generation Salah Satunya

Tiga agensi lain yaitu HYBE Labels, SM Entertainment dan YG Entertainment telah mencapai tonggak sejarah dengan album oleh BTS dan Seventeen, keduanya artis HYBE; EXO, Baekhyun, NCT Dream dan NCT 127, semuanya dengan SM; dan BLACKPINK dengan YG.

Penjualan album fisik K-Pop secara mencolok telah meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir.

Setelah turun ke titik terendah pada 7,38 juta kopi pada tahun 2014, penjualan 400 album teratas di Korea Selatan telah meningkat menjadi 8,38 juta pada tahun 2015, dan 10,8 juta pada tahun 2016.

Kemudian dilanjutkan dengan penjualan sebanyak 16,93 juta pada tahun 2017, 22,82 juta pada tahun 2018, 24,59 juta pada tahun 2019 dan menjadi sekitar 42 juta pada tahun 2020, menurut Kim Jin Woo, kepala peneliti dari Gaon Chart.

Baca Juga: 10 Idol Group K-Pop Dengan Penjualan Album Terbanyak, BTS Salah Satunya

Pada tahun 2021, sekitar 43 juta eksemplar album K-Pop terjual dalam sembilan bulan pertama, yang berarti sudah melampaui total penjualan album K-Pop tahun lalu.

Seorang pejabat dalam industri K-Pop mengaitkan penjualan album K-Pop yang kuat dengan keterbatasan akses akibat dari pandemi COVID-19, di samping popularitas global supergrup K-Pop yaitu BTS.

"Penggemar K-Pop tampaknya berusaha meredakan kekecewaan mereka karena tidak dapat menghadiri konser akibat COVID-19 dengan pembelian album," kata Kim Jin Woo.

"Pasar album K-Pop menjadi lebih besar seiring dengan pertumbuhan fandom musik K-pop di luar negeri," tambah Kim Jin Woo.

Menurut statistik perdagangan dari Korea Customs Service, ekspor album K-pop melonjak 119,9 persen menjadi US$173,948 juta dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 dari periode yang sama tahun lalu, sebagai tanda popularitas album K-pop di luar negeri.

Berdasarkan negara, Jepang merupakan importir album K-Pop terbesar, diikuti oleh China, Amerika Serikat, Indonesia, Taiwan dan Thailand.

Karena pendapatan industri K-Pop dari konser dan acara fan meeting menurun drastis, agensi K-pop sekarang tampaknya lebih mengandalkan penjualan album K-Pop.

Menurut sistem pengungkapan elektronik dari Financial Supervisory Service, penjualan album fisik dan digital mencapai 44,5 persen dari total penjualan SM Entertainment di semester pertama tahun 2021, naik 12,5 poin persentase dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, JYP Entertainment juga mengalami kenaikan sebanyak 8,5 poin persentase menjadi 56,5 persen dalam penjualan album K-Pop.

Beberapa industri memperkirakan bahwa penjualan album K-pop tahunan, jika tren saat ini berlanjut, dapat mencapai 100 juta kopi pada tahun 2021, tetapi para ahli juga mengatakan hal ini juga akan tergantung pada situasi masa depan dari pandemi yang sedang berlangsung.

Pemerintah Korea Selatan berencana untuk beralih ke skema ‘living with COVID-19’, di mana virus COVID-19 akan diperlakukan sebagai penyakit pernapasan menular, seperti influenza musiman dengan jarak yang dilonggarkan, pada awal November 2021.

"Menjelang transisi ke skema 'With Corona', pertunjukan offline dijadwalkan satu per satu mulai pada November 2021. Dalam situasi seperti itu, konsumsi fandom yang berfokus pada pembelian album K-Pop dapat tersebar," kata Kim Jin Woo.

"Meskipun ada batasan untuk ekspansi dengan fandom domestik, pasar K-pop global mampu berkembang tanpa batas. Jadi, peningkatan bertahap mungkin dapat terjadi bahkan jika penjualan album tahunan tidak dapat dijamin mencapai 100 juta kopi," tambah Kim Jin Woo.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah