SEMARANGKU – Soimah semasa kecil berjualan ikan di Banyutuwo Pati. Deddy Corbuzier bertanya latihan nyanyinya kapan?
Deddy Corbuzier terdiam saat Soimah cerita masa kecilnya di Banyutuwo Pati.
Deddy Corbuzier mendengar bagaimana Soimah menceritakan kisah masa kecilnya yang keras di banyutuwo Pati.
Di Banyutuwo Pati, mayoritas warganya adalah nelayan, termasuk Ibu Soimah.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Unggah Foto Bersama Menhan Prabowo Subianto, Gus Miftah Beri Komentar Begini
Sejak masih SD, Soimah dan saudara-saudaranya sudah dididik Ibunya untuk terus kerja kerja kerja, sedangkan sekolah nomor 2.
Karena ketika tangkapan nelayan melimpah, Soimah dan saudara-saudaranya bisa mengolah ikan sampai jam 1 dini hari.
Ada satu prinsip hidup Ibunya yang terus diingat oleh Soimah sampai sekarang.
“Wanita harus kerja, biar kalau ditinggalkan laki-laki tetap bisa hidup,” kata Soimah.
Ibu Soimah tidak sekolah, tidak bisa baca dan tulis, tetapi jago berhitung.
Tetapi dalam mendidik anak-anaknya sangat keras.
Setiap hari, Soimah dan saudara-saudaranya tidak pernah diperbolehkan untuk bermain.
Mereka harus kerja kerja kerja. Tapi setiap Soimah mau menyanyi dan menari, Ibunya memperbolehkan.
Setiap menonton TV dan melihat penyanyi yang sedang tampil, Ibu Soimah selalu berkata bahwa Soimah bisa seperti itu.
“Iso kuwe koyo ngono,” kata Ibunya.
Tapi Soimah tidak menjawab karena takut ditampar. Ibu Soimah memang sangat keras, bahkan jika ada anaknya yang menyela saat dia berbicara, mulut si anak langsung ditampar.
“Ternyata Ibu itu memasukkan kekerasan-kekerasan hidup jadi sekarang saya santai lihat kerasnya hidup,” kata Soimah seperti yang dikutip SEMARANGKU dari Podcast Close The Door.
Karena dididik dengan sangat keras, maka tidak heran jika sekarang Soimah sangat keras dan pekerja keras.***