Berapi-api! Pesulap Merah Klarifikasi Berita Hoax dan Fitnah tentang Dirinya dan Suku Dayak Kalimantan

11 April 2023, 12:35 WIB
Berapi-api! Pesulap Merah Klarifikasi Berita Hoax dan Fitnah tentang Dirinya dan Suku Dayak Kalimantan /

SEMARANGKU - Marcel Radhival atau Pesulap Merah memposting video yang berisi klarifikasi berita hoax dan fitnah tentang dirinya dan suku Dayak Kalimantan.

Dengan berapi-api, Marcel menyayangkan orang-orang yang memotong videonya, kemudian membuat narasi seolah-olah Pesulap Merah menantang suku Dayak.

Padahal, Pesulap Merah mengatakan ia melakukan hal tersebut agar adat budaya di Indonesia tidak disamaratakan dan dicemari dengan dunia perdukunan.

Baca Juga: Taylor Swift Dikabarkan Putus Dengan Kekasihnya Joe Alwyn, Apa Penyebabnya?

Pesulap Merah merasa kesal dengan orang-orang yang membenturkan dirinya dengan suku Dayak dan Pulau Kalimantan.

Pesulap Merah lalu memutar video yang pernah dipostingnya di kanal YouTube miliknya.

Dalam video tersebut, Pesulap Merah menunjukkan ia tidak pernah menuduh ibu Ida Dayak sebagai seorang dukun, tetapi menyebutnya sebagai ahli pengobatan patah tulang.

Pesulap Merah kemudian menghubungi sosok yang viral terkait isu ini, yaitu Eda Steven Lalung, seorang suku Dayak dari Kalimantan Tengah. 

Dalam percakapan mereka, Pesulap Merah mengatakan banyak orang mengaku sebagai dukun online di Jakarta, yang menggunakan foto profil suku Dayak untuk mengelabui korbannya.

Mereka menjual layanan santet, guna-guna, dan pelet, dengan mengatasnamakan suku Dayak.

Hal ini langsung saja dibantah oleh Eda, baginya ilmu yang dimiliki orang Dayak adalah ilmu pengobatan warisan para leluhur.

“Kalau orang Dayak asli itu tidak pernah yang namanya bisa nyantet, ganggu orang, dan segala macam, tetapi kami punya warisan leluhur berupa ilmu pengobatan.” kata Eda dikutip dari YouTube Pesulap Merah.

Eda menekankan bahwa masyarakat suku Dayak tidak pernah mengganggu orang, atau membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Eda juga mengeluhkan orang-orang yang memanfaatkan atribut suku Dayak untuk menipu korbannya.

“Kadang-kadang mereka ambil label, pakai pakaian adat Dayak, foto bergandengan dengan orang Dayak. Seperti foto dengan saya, habis itu melakukan pertunjukkan dan mengaku-aku dapat ilmu dari orang Dayak.” ujar Eda.

Eda menceritakan para penipu tersebut biasanya akan meminta mahar jutaan rupiah.

Orang Dayak asli tidak pernah meminta mahar, hanya meminta 24 ribu dan beras satu mangkuk sebagai kepercayaan masyarakat adat Dayak.

“Ilmu kami akan musnah jika meminta uang dari orang.” ucap Eda tegas.

Saat Marcel si Pesulap Merah meminta konfirmasi tentang penggunaan tato dan tulang di foto yang viral beredar, Eda langsung menyanggahnya.

Baca Juga: Konser Coldplay Akan Digelar di Jakarta, Hoax Atau Asli Ya? Cek Fakta Disini

Menurut kepercayaan Eda, tato adat hanya digunakan oleh orang suku Dayak yang memiliki garis keturunan seorang pembesar, seperti Patih, Tumenggung, dan lain-lain.

Jika ada orang Dayak yang mengenakan tato tanpa memiliki silsilah pembesar, tato itu hanya sekadar hiasan saja.

Eda juga menambahkan suku Dayak yang biasa mengenakan tato adat mayoritas berasal dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.

Pesulap Merah mengatakan bahwa masyarakat suku Dayak di Kalimantan, adalah orang baik-baik dan lembut dalam berbicara.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler