SEMARANGKU - Agung Suprio, Ketua KPI Pusat, berbicara tentang kemunculan Saipul Jamil di TV.
Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, menyebutkan bahwa ada dua hal yang menjadi pertimbangan untuk kemunculan Saipul Jamil di TV.
Ketua KPI Pusat menjabarkan bagaimana kemunculan Saipul Jamil bisa lolos.
Baca Juga: Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Diatur KPI? Ketua KPI Angkat Suara
Pasca bebas dari penjara, Saipul Jamil diarak selayaknya juara. Inilah yang dimaksud dengan glorifikasi.
Padahal Saipul Jamil adalah tersangka pelecehan seksual dan sudah terbukti.
Banyak sekali lapisan masyarakat yang menyayangkan glorifikasi Saipul Jamil ini.
Pun menyayangkan bagaimana Saipul Jamil bisa kembali muncul di TV dengan begitu mudahnya tanpa mempertimbangkan psikis si korban.
Baca Juga: Ketua KPI, Agung Suprio Akui Tak Suka Lihat Saipul Jamil Tampil : Gue Muntah
“Yang salah itu glorifikasinya. Kalau munculnya pelan-pelan ya nggak masalah. Karena dia dianggap predator,” komentar Deddy Corbuzier kepada Ketua KPI, Agung Suprio.
Agung Suprio, ketua KPI Pusat, menjelaskan bahwa KPI itu pasca tayang. Jadi baru mengetahui adanya kesalahan pada suatu tayangan setelah tayang.
Karena KPI bekerja mengevaluasi tayangan.
Kasus Saipul Jamil tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi, tetapi dari dua sisi sekaligus.
Yaitu HAM dan kepatutan publik (etika).
Dari sisi HAM (Hak Asasi Manusia), KPI tidak bisa seenaknya mengganggu Saipul Jamil yang ingin bekerja mencari nafkah.
Sedangkan dari sisi kepatutan publik (etika), kasus Saipul Jamil sangat tidak etis.
Karena Saipul Jamil sudah pernah terbukti dan ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual atau biasa disebut dengan predator.***