Network
SEMARANGKU - Ekonomi Asia bersiap menghadapi pukulan inflasi akibat invasi Rusia.
Invasi Rusia ke Ukraina menjerumuskan Eropa ke dalam krisis terburuknya sejak Perang Dunia II, dan konsekuensi ekonomi, seperti inflasi akan merembes ke Asia.
Invasi Rusia di Ukraina membuat analis ekonomi memperingatkan bahwa gangguan rantai pasokan dan krisis inflasi kemungkinan akan membebani konsumen di Asia.
Di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina, ekonomi Asia mau tidak mau harus bersiap menghadapi pukulan invasi.
Baca Juga: Turki Sebut Tidak Dapat Blokir Kapal Perang Rusia di Jalur Laut Hitam, Apa Pertimbangan Ankara?
Invasi Rusia akan mendorong mendorong harga energi di Asia lebih tinggi lagi.
Hal ini karena Rusia adalah pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia dan produsen minyak bumi terbesar ketiga.
Trinh Nguyen, seorang ekonom senior di Natixis di Hong Kong mengatakan bahwa India adalah salah satu negara Asia yang paling rentan terhadap goncangan ekonomi.
Hal ini karena India merupakan importir minyak terbesar ketiga di dunia.
Nguyen mengatakan bahwa harga akan naik untuk rata-rata orang di India.
Lantas, apa dampaknya bagi Indonesia?
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Indonesia Akan Terkena Dampak dari Perang Rusia Ukraina dalam Hitungan Hari
Indonesia berada di regional Asia Tenggara.
Perekonomian Asia Tenggara juga bersiap menghadapi dampak kenaikan harga minyak mentah dan gas alam.
Andreas Harsono, seorang peneliti di Human Rights Watch di Jakarta, mengungkapkan keprihatinannya tentang efek riak harga energi pada barang-barang kebutuhan sehari-hari.
“Jika invasi Ukraina dan sanksi terhadap Rusia di luar kendali, mereka dapat mendorong tekanan pada rupiah Indonesia, mengganggu perdagangan dan pasokan di pasar,” ujar Harsono, dikutip dari Al Jazeera.
Nguyen mengatakan bahwa dampak invasi Rusia di Ukraina bagi Indonesia akan menjadi dua sisi.
Di satu sisi, orang Indonesia akan membayar lebih untuk energi, tetapi hal itu dapat menguntungkan negara sebagai pengekspor komoditas yang cukup besar.
Itulah ekonomi Asia yang bersiap menghadapi pukulan inflasi akibat invasi Rusia, apa dampaknya bagi Indonesia?***
