Dirut BRI Sunarso Terpilih Sebagai Best CEO dan BRI Raih 3 Penghargaan Infobank Awarding 2021, Kinerja Positif

- 8 September 2021, 15:30 WIB
Dirut BRI Sunarso Terpilih Sebagai Best CEO dan BRI Raih 3 Penghargaan Infobank Awarding 2021, Kinerja Positif
Dirut BRI Sunarso Terpilih Sebagai Best CEO dan BRI Raih 3 Penghargaan Infobank Awarding 2021, Kinerja Positif /Dok PR

Infobank menilai BRI sebagai bank milik negara dengan total aset lebih dari 1.400 triiliun dan dikenal dengan jangkauan pelayanan sangat luas. Mulai dari lingkup perkotaan hingga pelosok daerah di Indonesia.

BRI pun dinilai sebagai bank yang unggul dalam kredit mikro senantiasa menjangkau berbagai kelas nasabah. Mulai dari sektor korporasi, high class individual, dan tentunya masyarakat pedesaan dan usaha mikro kecil serta menengah. Hal itu pun menjadi jati diri BRI.

Sunarso yang menerima penghargaan tersebut secara daring mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut dedikasikan kepada seluruh insan BRILian dan kepada para nasabah yang sangat setia kepada BRI terutama nasabah UMKM.

“Mudah-mudahan penghargaan ini membuat saya dan seluruh insan BRILian selalu bersemangat untuk tidak pernah berhenti untuk menjadi dan memberi yang terbaik”, tambahnya.

“Pertama, terima kasih kepada Infobank yang telah me-recognize apa yang telah dikerjakan teman-teman di BRI Group selama ini. Pastilah penghargaan ini kami dedikasikan kepada Insan BRILian yang tak kenal lelah melakukan tugas-tugasnya sehari-hari dalam masa sulit sekarang ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan melaksanakan berbagai penyaluran stimulus dari pemerintah, yang pada akhirnya strategi kami adalah business follow stimulus,” ucapnya.

Gedung BRI
Gedung BRI Dok PR

Pada seminar bertajuk “Leading In Unprecidented Time: Tantangan Setelah Relaksasi Restrukturisasi Kredit Berakhir”, Sunarso menyebut dalam krisis ekonomi karena pandemi Covid-19, likuiditas perseroan dan bank-bank milik pemerintah sangat terjaga dan melimpah. Hal itu disebabkan loan demand yang melemah.

Sunarso mengenang, pada krisis-krisis ekonomi besar sebelumnya, seperti pada 1998, likuiditas perbankan sangat terganggu.

Namun, saat krisis ekonomi akibat pandemi malah sebaliknya. Ketika aktivitas ekonomi secara langsung terbatasi, permintaan kredit pun menurun “Jadi sebenarnya ini mencerminkan bahwa likuiditas masih cukup melimpah untuk mendorong pertumbuhan kredit,” kata Sunarso.

Sunarso menjabarkan, pertumbuhan kredit di masa pandemi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Saat ini secara nasional pertumbuhan kredit industri perbankan hanya sekitar 0,6%.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x