UMKM Jateng Gelar Lapak di Bandara Yogyakarta, Optimsitis Produknya bisa Mendunia

15 Januari 2022, 21:00 WIB
Dekranasda Jateng memberi tempat bagi UMKM Jateng yang ingin membuka lapak di Bandara Yogyakarta. /Dok Humas Pemprov Jateng/

SEMARANGKU – Dekranasda Jateng resmi membuka toko di Bandara Yogyakarta International Airport.

Gerai ini menjadi fasilitas bagi pemilik UMKM di wilayah Jateng untuk melebarkan sayap di Yogyakarta.

Lokasi Dekranasda Jateng Store yang berada di jalur keluar masuk penumpang maupun pengantar di bandara itu, dinilainya strategis untuk mengenalkan produk para UMKM.

umkm

Baca Juga: Jateng Ekspor Produk UMKM Perikanan Senilai Rp250 Juta ke Singapura

Pemilik Yuam Roasted Coffee dari Kebumen, Yuri Dulloh menjadi salah satu pengusaha UMKM di Jateng yang berkesempatan menggelar lapak di Bandara Yogyakarta International Airport.

Dengan membuka lapak di Dekranasda Jateng Store, dia optimistis produknya akan mendunia setelah dipasarkan di tempat tersebut.

Yuri mengatakan, inovasi ini memang dinantikan para pelaku UMKM. Terlebih, saat pandemi Covid-19, di mana pemasaran sempat lesu.

Tak hanya produk kopi, Yuri juga menjual gelas bambu penyaring kopi yang diklaim setara mesin espresso, namun dengan sensasi dan aroma yang lebih khas.

Baca Juga: Tak Bisa Dikirim Lewat Kapal, Ekspor Produk UMKM Jateng Numpang Kapal Kargo

Untuk mengangkat Jateng dan Indonesia, dia membuat gelas kopinya dengan gambar sketsa Presiden RI Jokowi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Ketua Dekranasda Jateng Atikoh.

Produk itu pun berhasil menarik minat sejumlah pengunjung. Dengan sabar, Yuri juga melayani pertanyaan mereka yang menyambangi stand yang dibuka khusus selama pembukaan.

Meski penerbangan belum terbilang ramai, menurutnya,  Dekranasda Jateng Store di Bandara YIA merupakan angin segar bagi pelaku UMKM, untuk bisa masuk pasar internasional.

“Luar biasa. Ini event yang ditunggu-tunggu, dinantikan seluruh pelaku UMKM di Jawa Tengah, setelah selama dua tahun ini ‘puasa’. Saya acungi empat jempol. Ini upaya penyelamatan, formulasi, ada kepedulian pemerintah provinsi dan Dekranasda terhadap pelaku usaha di Jateng,” ujarnya.

Senada juga disampaikan Renata, pemilik usaha Pukis Badran Solo. Dia berharap, setelah produknya lolos kurasi dan dipasarkan di Bandara YIA, akan semakin banyak orang yang mengenal produknya.

Apalagi, pukis buatannya cocok untuk oleh-oleh karena bukan saja empuk dengan aneka toping kekinian, tapi juga tahan selama tiga hari meski tanpa pengawet.

“Saya belum menargetkan penjualan, karena produk saya masih baru. Tapi setidaknya, dengan dijual di bandara internasional, produk saya bisa dikenal orang. Brand awareness lebih saya kedepankan,” bebernya.

Ivon Linza, pemilik Izzi Handycraft asal Kabulaten Tegal bersyukur produknya bisa menembus pasar di Bandara YIA.

Dia mengapresiasi upaya pemerintah provinsi bersama Dekranasda dan Bank Jateng, untuk memdongkrak UMKM.

“Harapannya, ke depan dinas-dinas bisa merangkul lebih banyak UMKM agar usaha kecil semakin bersinar. Untuk di Bandara YIA ini, mendatang memang ada evaluasi produk yang laku atau tidak. Dan untuk lroduk yang tidak laku, Dekranasda juga akan mengevaluasi bagaimana cara meningkatkannya,” ungkapnya.

Tidak hanya membuka peluang bagi pelaku UMKM, keberadaan Dekranasda Jateng Store juga menjadi ladang pekerjaan bagi warga Jateng yang berbatasan dengan bandara itu.

Seperti Dewi, warga Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, yang bertugas menjaga stand.

“Saya beberapa waktu lalu ikut seleksi. Hari ini, saya menjaga stand ini, dan semoga untuk hari-hari berikutnya. Jadi, saya bisa dapat pekerjaan dan penghasilan yang layak,” ujar Dewi, yang rumahnya ditempuh dalam waktu 20 menit dari Bandara YIA. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler